Genggong- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hafhsawaty Pesantren Zainul Hasan menyelenggarakan try out Uji Kompetensi Ners Indonesia dengan menggunakan sistem berbasis komputer atau CBT. Sebanyak 57 peserta mengikuti uji coba ukom ini yang keseluruhannya berasal dari mahasiswa STIKes Hafshawaty sendiri. Mereka terbagi dalam dua sesi ujian dalam uji coba yang dilaksanakan kemarin Sabtu (22/9/2018).
Try Out Uji Kompetensi dengan menggunakan CBT ini merupakan kali pertama yang dilakukan oleh pihak kampus STIKes Hafshawaty pasca ditinjaunya CBT Centre milik STIKes Hafhsawaty oleh tim Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan (LPUK Nakes) pada bulan Agustus lalu.
Salah satu tujuan mengikuti uji coba yang dilaksanakan serentak nasional ini adalah untuk memastikan bahwa CBT centre milik STIKes Hafshawaty benar-benar layak untuk digunakan sebagai lokasi uji kompetensi. “Jadi kita uji coba dulu CBT Centre milik kita untuk memastikan tidak ada kendala dalam pelaksanaannya”, ujar bapak Sunanto, Puket I bidang akademik STIKes Hafhsawaty.
Selain itu, lanjut pak Nanto, Hasil try out uji kompetensi yang berskala nasional ini juga untuk melatih mahasiswa dalam menghadapi ujian agar terbiasa, utamanya dalam menggunakan CBT. Juga hasil try out dapat digunakan oleh institusi maupun individu untuk mengukur atau prediksi tentang kemampuan dalam mengikuti uji kompetensi nasional.
Disisi lain, bapak Roni Romdani, S.T, tim IT dari LPUK Nakes yang saat itu kembali hadir ke kampus STIKes Hafshawaty menilai bahwa proses try out uji kompetensi yang berlangsung di STIKes Hafshawaty bisa dikatakan sukses. Sebab selama proses pelaksanaan tidak ada kendala yang dialami peserta maupun komputer yang digunakan. “Semuanya berjalan lancar dan tidak ada kendala apapun”, kata pria asal Bandung ini.
Hal itu juga disampaikan oleh pengawas pusat ibu Wahyu Rima, S.Kep. Ns, M.Kep. Ia juga menilai dalam proses pelaksanaan try out menggunakan CBT STIKes Hafhsawaty berjalan dengan lancar dan aman. Selain itu, saat ditanya kelayakannya CBT centre dengan tegas ia mengatakan bahwa CBT Centre milik STIKes Hafshawaty layak digunakan untuk uji kompetensi. “Ya kalau melihat sarananya, komputer, dan ruangannya, juga proses uji coba saat ini bisa dikatakan layak untuk digunakan sebagai lokasi ujian”, katanya. (Pin)
